pernah mendengar "so much expectation will ended up will too much disappointment" ? pasti. ketika kita banyak berharapm terutama pada seseorang, terkadang apa yang kita harapkan tidak seperti apa yang kita inginkan. itu karena manusia tercipta dengan gaya berpikirnya masing-masing. bahkan bayi yang lahir dalam satu rahim dan keluar dari lubang yang sama pun mempunyai jalan pikir yang berbeda.
ketika berharap seseorang menjadi apa yang kita inginkan, rasanya seperti merubah diri kita sendiri. perubahan bukan tidak mungkin, tetapi butuh proses. dan hal itu yang harus dipahami oleh sebagian orang.
perubahan pun datang tidak dengan begitu saja, selain dari kemauan juga adanya lingkungan yang mendukung. bagaimana bisa seseorang tidak menjadi pecandu narkoba lagi, ketika mendapati teman-temannya masih menjadi pecandu, one in a million.
we sometimes see the things that our eyes wanna see, kita ga mau menerima, kalau memang masih banyak hal yang sangat berbeda di luar pandangan kita, dunia ini saking luasnya, sampai tidak bisa dibayangkan bahwa ada keberadaan mahluk yang tidak bisa kita bayangkan bahwa yang seperti itu ada. kadang kita terjerat hanya dalam sebuah kotak yang mengurung kita kedalam sebuah skat pikiran yang tidak membiarkan kita berimajinasi bahwa banyak hal yang menyenangkan dari melihat sebuah burung yang berenang mengarungi angkasa dengan bebasnya, sampai akhirnya kita hanya bisa menunggu waktu untuk merasa iri kepada burung-burung itu dan mati,
selalu dalam diri kita hanya menginginkan sesuatu hal yang kita bayangkan, karena kita sudah siap untuk menghadapinya. kita sudah membayangkannya. mengharapkan seseorang berubah itu sama saja memasukan benang kedalam jarum di bawah temaram sinar bulan sambil memejamkan mata, sulit, bukan tidak bisa, namun sangat sulit.
berarti bukannya tidak mungkin, tetapi, kembali kepada ita, apakah kita sudah menjadi apa yang diinginkan orang itu, dalam arti, apakah kita sudah cukup sempurna? pelajari diri kita melalui orang lain.
regards,
rd.